Kanker
payudara merupakan salah satu ancaman besar bagi perempuan. Namun, kerap kali
kehadiran kanker tersebut tak diketahui sejak dini.
Padahal,
semakin dini kanker ditemukan akan memperbesar peluang penderita untuk bebas
dari kanker. perempuan disarankan melakukan
Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) secara teratur, biasanya beberapa hari
setelah menstruasi.
Namun
kanker payudara yang benjolannya masih di bawahsatu sentimeter biasanya
belum dapat teraba, sehingga sebaiknya dilakukan cek berkala menggunakan
beragam metode dan alat.
Berikut
lima deteksi dini kanker menggunakan metode dan peralatan yang banyak dikenal
dan tersedia di rumah sakit di Indonesia:
1.
Uji Payudara Klinis (UPK).
Pemeriksaan
intensif oleh dokter profesional untuk mengidentifikasi abnormalitas pada
ukuran, bentuk, perubahan kulit atau puting payudara. Perempuan berusia 20 30
tahunan disarankan untuk melakukan UPK setidaknya sekali dalam tiga tahun.
2.
Mamografi.
Proses
scanning dengan menggunakan sinar X-ray skala rendah untuk melihat
bagian dalam payudara, sehingga menghasilkan gambar hitam putih pada film yang
akan dibaca dan ditafsirkan oleh ahli radiologi. Perempuan berusia diatas 40
tahun, disarankan untuk melakukan mamografi setiap tahun.
3.
Breast Ultrasound.
Ultrasound
menggunakan gelombang suara untuk memindai payudara, yang kemudian
diproyeksikan ke layar komputer dalam gambar hitam putih. Sebelum pemindaian,
gel dioleskan di kulit payudara dan alat pemindai yang disebut transducer
digosokkan ke area payudara yang telah dioleskan gel.
Ultrasound
biasanya digunakan sebagai pendamping mamografi, terutama untuk memindai
payudara yang memiliki jaringan padat. Dengan mengkombinasikan metode mamografi
dan ultrasound tersebut, akurasi lebih tinggi, ujar Luqman.
4.
Magnetic Resonance Imaging (MRI)
MRI
tidak menggunakan sinar x-ray melainkan menggunakan medan magnet dan gelombang
radio untuk menghasilkan pencitraan yang lebih detil. Pada pemeriksaan MRI,
pasien akan diberi suntikan gadolinium di daerah lengan untuk mendapatkan detil
jaringan payudara lebih jelas. Perempuan
yang memiliki resiko tinggi dan diduga terkena kanker payudara sebaiknya
melakukan MRI, terutama apabila pada mammografi dan USG tidak didapatkan
kejelasan.
5.
3D Sonomammogram
Selain
beberapa metode diatas, terdapat metode pendeteksian dini kanker payudara yang
terbaru, yaitu 3D Sonomammogram alat pencitraan dengan teknologi ultrasound 3D
terbaru untuk memperoleh, menganalisis dan melaporkan volume anatomi payudara
secara rinci.
Alat
ini mampu memberikan hasil berupa gambar payudara lengkap secara tiga dimensi
dan komprehensif dengan uji yang dilakuk an dalam waktu relatif singkat sekitar
15 menit.
"Pencitraan
yang dihasilkan mencakup sel uruh anatomi koronal payudara yang sebelumnya
tidak dapat diberikan oleh metode ultrasonografi konvensional," kata Rahmi
Alfiah Nur Alam, dokter spesialis radiologi.
Dengan
demikian, teknologi itu memberikan gambaran yang lebih lengkap atas anatomi dan
arsitektur jaringan payudara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar